30.1.09

so, are you friend or foe...?

Manusia mungkin memang benar mahluk terkejam yang pernah diciptakan oleh Tuhan....

Selain bunglon, cuma manusia yang bisa menampakkan dua sisi dirinya yang berlainan dalam waktu yang sangat singkat, bukankah benar begitu? Oh wait... bunglon merubah warna tubuh sesuai tempat menempelnya untuk mengecoh bakal mangsanya. Suatu sistem mempertahankan diri yang alami untuk mencari makan. Manusia? Untuk apa manusia begitu sering mengubah sikap, dan dengan begitu gampangnya pula? Ah, manusia memang rumit. Terlalu njlimet untuk dipahami. Apalagi sekarang, dimana kita hidup di era dimana bahkan psikiaterpun punya psikiater.

Dan ah.... betapa susahnya untuk disukai oleh kumpulan mahluk kejam ini....

Tidak cukupkah, setiap kali pulang dari tempat jauh, oleh-oleh yang kubawa untuk kalian? Masih kurang, percakapan tentang hal-hal remeh temeh yang sebenarnya akupun menganggapnya tak penting, tapi kubicarakan juga karena aku tak tahu apa lagi yang bisa kita bahas selain basa-basi? Tak bisa ya, dengan tertawa keras-keras untuk setiap gojekan yang kau katakan? Lalu, apa?

Mmmm... apa aku harus menyukai hal-hal yang kalian semua -masyarakat majemuk- sukai, supaya perbincangan asing ini lebih bisa aku ikuti? Tapi perkembangan teknologi yang kalian -masyarakat majemuk- anut ternyata begerak lebih cepat dari otak tuaku yang letih. Yang sepertinya sudah cukup penat memikirkan hal-hal lain dalam kehidupan pribadiku (yang tentu saja kalian semua tak bakal pernah mengerti, mendengarkan saja tak pernah). Umph!

Kalau aku memilih untuk menjauh sejenak dari kalian, berada di kursiku sendiri yang jauh dari tempat kalian -masyarakat f**kin' majemuk- nongkrong (it's how you say it, right?), kalian bilang aku bersembunyi. Menyendiri. Menutup diri. Mengisolasi diri. Lalu kalian sebut aku apa? Geek? Freak? Aneh?? ... Anehhh???!!! Ah, kalian yang aneh!

Di depanku kalian tersenyum. Di belakangku kalian merayakan keanehanku. Menertawakan kekonyolanku. Menghina usahaku untuk fit in.

...dan kalian menyebut diri kalian 'teman'?

Aku... mungkin sedikit berbeda dari kalian semua -masy..... ah, nggak ada gunanya-. Aku hanya ingin diterima dengan tulus. Kalian toh tidak perlu menyukaiku untuk bisa menerimaku, kan? Setidaknya kalian bisa menghargai semua usahaku untuk menjadi satu diantara kalian. Tanpa dihakimi.



Cheers,
-ajeng-


and what makes you think that this is about me?