Showing posts with label leave. Show all posts
Showing posts with label leave. Show all posts

11.12.08

in a moment of solitude

Kesendirian seakan selalu terkonotasi dengan kesepian.

Gue sering melihat orang-orang meremehkan orang-orang yang sendirian, meskipun tak sepenuhnya kesepian. Memandang aneh kepada orang-orang yang makan sendirian, "Ih, tu orang ngga punya temen apa ya?"

Jaman gue kuliah dan masih menganut paham feminisme dan gothic-isme berlebih, gue sering banget kemana-mana sendiri dan merasa sombong. Bahwa 'sendiri' itu eksotis dan misterius, menambah daya tarik gue, hahaha. Ngga tau juga sih pikiran itu darimana.

Semakin gede, ternyata hakikat gue sebagai makhluk sosial mengambil alih. Karena dan untuk sesuatu yang normal, gue mulai menikmati nge-geng dan pergi kemana-mana seperti rombongan bison. Rame dan rusuh.

Lalu gue merindukan sendiri. Merindukan sepi. Merindukan nikmatnya merasakan dunia berpusat kepada diri sendiri, tak perlu berbagi. Walaupun cuma sehari tadi, tapi cukup membuat gue merasa legaaaa... I mean, legaaaaa..... ngga berebut udara sama orang lain. Bukannya gue merasa sumpek bareng temen-temen dan pacar di Jakarta, it's just another kind of delight I haven't felt for quite some time.

ah ya...sedikit oleh-oleh dari 'pertapaan' gue.... I know I'm not a pro photographer or anything, but I really like the pictures I took this afternoon. I think they're great.







*ok, cukup bertapanya...gue mo siap2 jalan, meeting an old friend, ahahahaha*


Cheers,
-ajeng-

11.10.08

It's funny how life goes on...

Beberapa minggu yang lalu, gue samar-samar mengingat sepotong percakapan yang terjadi antara gue dan Indradi di depan lift lantai lima. Tentang bagaimana gue, dia, kiki, dhimas, niken, ucup, dan julty mungkin akan terperangkap disini selamanya - sementara nama-nama lain satu per satu mulai melangkahkan kaki ke tempat yang lebih baik-

Kami dulu dipersatukan oleh persamaan nasib, gue rasa. Nasib, dan antusiasme merengkuh pekerjaan pertama selepas kuliah. Jika memang ada yang benar-benar mengikat kami untuk akur, adalah LM, atasan yang membawahi kami.

Satu setengah tahun kemudian, tak ada yang beranjak.






Lalu ada gue.

Hanya dalam hitungan hari, gue akan meninggalkan tempat ini.

Meninggalkan tempat ini......sounds funny....

Mass media is my life. And television is a complete reflection of a perfect- audio visual- kind of mass media. Tapi gue memilih untuk meninggalkannya untuk passion gue yang lain, menulis *in addition to a one way to escape this building*

But life goes on, though i can't help feeling a bit melancholic about it...It's always hard to leave something that we are used to for so long.


Cheers,
-ajeng-