20.11.12

apparently, "forever" isn't long enough for Bella Swan

Akhirnya tergoda juga nonton Breaking Dawn Part 2 kemarin. Lebih tepatnya, digoda sama Yetta dan Wisnu untuk nonton. "Ayolah, buat bahan olok-olok aja," kata Yetta. Yasudahlah. Sebagai anak mainstreem sejati memang rasanya kurang eksis kalo nggak nonton film ini. Padahal mah, yang seri-seri sebelumnya aja gw gak nonton. Pernah mencoba nonton waktu HBO nge-rerun, tapi keburu diinvasi sama Cbeebies-nya Khalid.

Anyway, tulisan ini bukan resensi - bukan juga olok-olok - soal jalan cerita filmnya. Karena, yah... Gw udah keburu speechless di scene Edward ngajarin Bella berburu darah rusa. Maksud gw, vampir macam apa yang minum darah rusa??! Vegetarian? Vegetarian mah minum jus wortel aja sanah... *katanya ngga mau mengolok-olok ya? Maaf, kelepasan, hehe.. :p

Sesungguhnya, kali ini gw mau nulis tentang ke-immortality-an para vampir ini. Seperti fairytale yang dulu sering dibacain ke gw waktu kecil, Bella dan Edward berakhir bahagia selama-lamanya. They lived happily ever after *lalu ciuman*.

Wait.... forever? Ya iyalah, kan, mereka vampir yang ga akan mati selamanya. Kecuali kalo kepalanya dipenggal trus tubuhnya dibakar, ya.. Padahal setau gw vampir dibunuhnya pake salib atau perak yang ditusuk ke jantung, gitu? Yasudahlah, itu permasalahan yang lain lagi...

"Kita hidup selamanya di antara bunga-bunga ini, yaaa..."

Entahlah. For me, forever is overrated for an ending. Dalam hal apapun, terlebih dalam hal hubungan dengan orang lain. Karena menurut gw, kita akan lebih menghargai sebuah hubungan jika kita sadar suatu saat nanti pasti ada perpisahan. Mengetahui bahwa kebersamaan ini suatu saat akan terhenti, membuat setiap menit, setiap pertemuan, setiap moment, adalah penting dan tak ternilai harganya. Maka ketika tiba waktunya untuk berpisah, kita bisa mengingat kebersamaan tadi sebagai sesuatu yang indah.

Karena itulah, kalimat "Mari menua bersama" adalah kalimat paling romantis yang pernah diucapkan oleh suami gw ke gw *eciyeeee*, karena dalam kalimat itu gw menangkap kesan kami akan bersama-sama dalam waktu yang sangat lama, tapi bukan selamanya. Rasa takut dan ketidaktahuan kami akan kapan, bagaimana, dan di mana kami akan berpisah adalah the very reason mengapa kami masih bersama. Karena ketidakpastian itu menguatkan. Dan menyenangkan.

"Yaudah sih, Jeng, namanya juga film." Eaaaaa....